TAAT adalah sebuah kata yang sangat gampang untuk diucapkan tetapi
belum tentu gampang untuk dilakukan. Banyak peraturan yang dibuat
namun tidak banyak aturan yang ditaati. Coba lihat saja bagaimana lingkungan
kita sehari-hari, apakah banyak orang mentaati hal-hal kecil yang ada di
sekeliling kita, misalnya apakah semua orang sudah taat untuk tidak membuang
sampah di sembarang tempat? Apakah semua orang sudah mentaati rambu-rambu lalu
lintas?
Sebenarnya hal-hal kecil seperti inilah yang dapat membuat
kita mempunyai kebiasaan untuk belajar taat, khususnya taat kepada Tuhan.
Dalam Firman Tuhan, banyak sekali cerita Alkitab yang mengusung tentang
ketaatan. Kita dapat belajar ketaatan dari setiap tokoh Firman Tuhan ini. Namun
banyak orang lebih mau untuk taat kepada manusia daripada taat kepada Tuhan,
mungkin alasannya simpel karena manusia kelihatan sedangkan Tuhan tidak
kelihatan dan seolah-olah Tuhan tidak tahu apa yang kita perbuat.
Seberapa
banyak dari Anda yang menggantungkan kehidupan di dunia ini kepada kekuatan
manusia dibanding kepada Allah yang Maha Besar? Kita menganggap bahwa
orang yang memiliki kuasa di atas kita ini adalah orang yang menentukan masa
depan kita, sedangkan Allah hanyalah Tuhan yang disembah saat beribadah hari
Minggu di gereja. Kita lebih takut apabila tidak menuruti kemauan
atasan kita daripada perintah Allah.
Di dalam Alkitab sendiri ada anak-anak Tuhan yang menghadapi kondisi yang
mirip dengan kondisi yang Anda hadapi saat ini. Mereka adalah Sadrakh,
Mesakh, dan Abednego. Ketiga orang ini adalah para birokrat di Babel.
Suatu hari, Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas dan menyuruh seluruh
rakyat untuk menyembah patung tersebut. Barangsiapa tidak melakukannya, akan
dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego tidak mau menuruti perintah Raja Nebukadnezar. Mereka sudah rela
apabila disantap habis oleh api perapian karena keputusan untuk memegang
perintah Allah. Dan di akhir kisah mereka, Sadrakh, Mesakh,
dan Abednego tetap hidup bahkan, raja Babel memberikan kepada mereka kedudukan
tinggi di negeri tersebut.
Sebenarnya apakah alasan kita harus mentaati Tuhan Yesus?
1. Tugas Kita
Yesus sudah menebus kita (Kisah Para Rasul 20:28), Ia sudah membeli
kita dan kita kini sudah menjadi milik-Nya. Karena itu sudah semestinya bila
kini kita harus taat pada apa yang dikatakan-Nya. Kita taat bukan
supaya kita diselamatkan, tapi kita taat karena kita sudah diselamatkan-Nya. Itu
sebabnya, ketaatan ini juga seharusnya timbul dari hati.
Kita melakukan karena kita ingin melakukannya bukan harus apalagi terpaksa
melakukannya.
2. Untuk Kebaikan Kita Sendiri
Kita percaya bahwa perintah Tuhan adalah untuk kebaikan kita sendiri. Ia
adalah Pencipta kita, jadi Dialah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita.
Meski ada kalanya kita mungkin tidak mengerti kenapa harus melakukan ini atau
itu, tapi faktanya jika kita saja sering kali membutuhkan orang lain untuk
menolong kita memilih, apalagi jika yang kita taati adalah Sang Pencipta
sendiri. Kita hidup untuk mewujudkan tujuan-Nya atas hidup kita. Efesus
2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
3. Mendapatkan Berkat-Nya
Berkat tertinggi dan terbesar yang sudah kita dapatkan adalah
keselamatan. Dan itu bukan karena ketaatan kita. Tapi, berkat di sini adalah
seperti yang Matius 6:19-21 katakan. Apakah itu secara jasmani atau rohani,
apakah itu berkat di kehidupan saat ini, masa depan, atau berkat di kehidupan
kekal nanti, itu semua juga adalah berkat yang akan diperoleh mereka yang mau
hidup taat dan setia.
4. Karena Kita Mengasihi-Nya
Berkat akan diterima oleh mereka yang taat. Tapi,
berkat tidak seharusnya menjadi motivasi utama kita dalam mengikuti Dia. Yang
harus jadi motivasi utama kita adalah kasih. Kita taat karena kita
mengasihi Dia yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita taat sebagai
wujud ucapan syukur kita kepada-Nya. Kita taat karena kita ingin
menyenangkan-Nya. Dan kasih kita kepada-Nya tercermin dari apakah kita
taat kepada-Nya atau tidak.
Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku.”
5. Karena Kita Ingin Memuliakan Nama-Nya
Saat kita taat kepada-Nya, hidup (perkataan dan perbuatan) kita
pasti akan menjadi teladan yang baik bagi orang-orang di sekitar kita juga.
Dari sinilah orang bisa memuliakan Bapa di Surga karena dari sini juga kita
bisa mulai menceritakan tentang Dia kepada orang-orang di sekitar kita. Jangan
sampai kita malah menjadi batu sandungan bagi orang-orang di sekitar kita. Titus
2:5 “hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati
dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.”
Healing Quote :
Kamis, 17 Januari 2013
Alasan Kita Harus Taat Kepada Tuhan
Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah
akan Allah, hormatilah raja!
(1 Petrus 2:17)
sumber: HMMinistry
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar