Majelis Jemaat GPIB Solo Utara periode 2012-2017

Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, and teaching them to obey everything I have commanded you. And surely I am with you always, to the very end of the age. (Matthew 28:19-20)

HUT PELKAT GP

Flee the evil desires of youth and pursue righteousness, faith, love and peace, along with those who call on the Lord out of a pure heart. (2 Timothy 2:22)

Retreat PELKAT PT 2012

Don't let anyone look down on you because you are young, but set an example for the believers in speech, in conduct, in love, in faith and in purity. (1 Timothy 4:12)

Persembahan Pujian nuansa Keroncong oleh PELKAT PKB

I lift up my eyes to the mountains— where does my help come from? My help comes from the Lord, the Maker of heaven and earth. (Psalm 121:1-2)

Pemain Drama dan Crew NATAL 2012

Therefore, I urge you, brothers and sisters, in view of God’s mercy, to offer your bodies as a living sacrifice, holy and pleasing to God—this is your true and proper worship. (Romans 12:1)

Perayaan Natal PELKAT Lanjut Usia

Even to your old age and gray hairs. I am he, I am he who will sustain you. I have made you and I will carry you; I will sustain you and I will rescue you. (Isaiah 46:4)

This is default featured slide 7 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 23 Januari 2013

Perkataan yang Baik

Baca: Efesus 4:25-32
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. —Efesus 4:29

Beberapa waktu yang lalu, seorang aktris pemenang penghargaan Emmy dengan berani berdiri dan berjalan keluar di tengah-tengah acara pemberian penghargaan tahunan American Music Awards. Alasannya, ia merasa sangat terganggu dan kecewa dengan apa yang disebutnya sebagai “serentetan lelucon cabul dan ucapan yang tak sopan” serta komentar kasar dan tidak senonoh yang diucapkan oleh para pembawa acara, pengisi acara, dan penyelenggara. Ia berkata bahwa acara malam itu merupakan penghinaan terhadap siapa saja yang masih punya harga diri dan martabat.

Perkataan kotor sudah menjadi masalah bahkan di zaman Paulus. Ia mengingatkan jemaat di Efesus supaya mereka mengenyahkan kata-kata yang tidak sopan, cabul, fitnah dan kotor dari hidup mereka (Ef. 5:4; Kol. 3:8). Perkataan-perkataan seperti itu merupakan ciri hidup mereka yang lama (1 Kor. 6:9-11), dan kini tidak sesuai lagi dengan identitas mereka yang baru dalam Kristus. Sebaliknya, hidup mereka harus bercirikan perkataan yang baik. Perkataan yang baik ini akan membangun pendengarnya sehingga mereka beroleh kasih karunia (Ef. 4:29). Roh Kudus akan menolong dalam menjaga perkataan mereka, menginsafkan mereka akan perkataan kotor, dan menolong mereka untuk mengucapkan perkataan yang bermanfaat bagi sesama (Yoh. 16:7-13).

Kita dipanggil untuk mencerminkan Allah dengan segala keberadaan kita, termasuk dengan perkataan kita. Kiranya bibir kita dipenuhi dengan ucapan syukur dan dengan perkataan yang bermanfaat bagi orang lain. —MLW
Roh Kudus, kami perlu pertolongan-Mu. Jaga hati dan pikiran kami
hari ini. Tolong kami mengendalikan pikiran dan perkataan kami agar
dapat membangun orang lain dan menunjukkan kepada mereka siapa
Engkau dan apa yang telah Kau perbuat di dalam diri kami. Amin.
Perkataan yang baik terucap dari hidup yang telah diperbarui.
sumber : warungsatekamu

Kamis, 17 Januari 2013

Alasan Kita Harus Taat Kepada Tuhan


TAAT adalah sebuah kata yang sangat gampang untuk diucapkan tetapi belum tentu gampang untuk dilakukan. Banyak peraturan yang dibuat namun tidak banyak aturan yang ditaati. Coba lihat saja bagaimana lingkungan kita sehari-hari, apakah banyak orang mentaati hal-hal kecil yang ada di sekeliling kita, misalnya apakah semua orang sudah taat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat? Apakah semua orang sudah mentaati rambu-rambu lalu lintas?  

Sebenarnya hal-hal kecil seperti inilah yang dapat membuat kita mempunyai kebiasaan untuk belajar taat, khususnya taat kepada Tuhan.
Dalam Firman Tuhan, banyak sekali cerita Alkitab yang mengusung tentang ketaatan. Kita dapat belajar ketaatan dari setiap tokoh Firman Tuhan ini. Namun banyak orang lebih mau untuk taat kepada manusia daripada taat kepada Tuhan, mungkin alasannya simpel karena manusia kelihatan sedangkan Tuhan tidak kelihatan dan seolah-olah Tuhan tidak tahu apa yang kita perbuat.  

Seberapa banyak dari Anda yang menggantungkan kehidupan di dunia ini kepada kekuatan manusia dibanding kepada Allah yang Maha Besar? Kita menganggap bahwa orang yang memiliki kuasa di atas kita ini adalah orang yang menentukan masa depan kita, sedangkan Allah hanyalah Tuhan yang disembah saat beribadah hari Minggu di gereja. Kita lebih takut apabila tidak menuruti kemauan atasan kita daripada perintah Allah.

Di dalam Alkitab sendiri ada anak-anak Tuhan yang menghadapi kondisi yang mirip dengan kondisi yang Anda hadapi saat ini. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketiga orang ini adalah para birokrat di Babel. Suatu hari, Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas dan menyuruh seluruh rakyat untuk menyembah patung tersebut. Barangsiapa tidak melakukannya, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau menuruti perintah Raja Nebukadnezar. Mereka sudah rela apabila disantap habis oleh api perapian karena keputusan untuk memegang perintah Allah. Dan di akhir kisah mereka, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap hidup bahkan, raja Babel memberikan kepada mereka kedudukan tinggi di negeri tersebut.

Sebenarnya apakah alasan kita harus mentaati Tuhan Yesus?
1. Tugas Kita
Yesus sudah menebus kita (Kisah Para Rasul 20:28), Ia sudah membeli kita dan kita kini sudah menjadi milik-Nya. Karena itu sudah semestinya bila kini kita harus taat pada apa yang dikatakan-Nya. Kita taat bukan supaya kita diselamatkan, tapi kita taat karena kita sudah diselamatkan-Nya. Itu sebabnya, ketaatan ini juga seharusnya timbul dari hati. Kita melakukan karena kita ingin melakukannya bukan harus apalagi terpaksa melakukannya.

2.  Untuk Kebaikan Kita Sendiri
Kita percaya bahwa perintah Tuhan adalah untuk kebaikan kita sendiri. Ia adalah Pencipta kita, jadi Dialah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita. Meski ada kalanya kita mungkin tidak mengerti kenapa harus melakukan ini atau itu, tapi faktanya jika kita saja sering kali membutuhkan orang lain untuk menolong kita memilih, apalagi jika yang kita taati adalah Sang Pencipta sendiri. Kita hidup untuk mewujudkan tujuan-Nya atas hidup kita. Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan  dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik,  yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

3.  Mendapatkan Berkat-Nya
Berkat tertinggi dan terbesar yang sudah kita dapatkan adalah keselamatan. Dan itu bukan karena ketaatan kita. Tapi, berkat di sini adalah seperti yang Matius 6:19-21 katakan. Apakah itu secara jasmani atau rohani, apakah itu berkat di kehidupan saat ini, masa depan, atau berkat di kehidupan kekal nanti, itu semua juga adalah berkat yang akan diperoleh mereka yang mau hidup taat dan setia.

4.  Karena Kita Mengasihi-Nya
Berkat akan diterima oleh mereka yang taat.
Tapi, berkat tidak seharusnya menjadi motivasi utama kita dalam mengikuti Dia. Yang harus jadi motivasi utama kita adalah kasih. Kita taat karena kita mengasihi Dia yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita taat sebagai wujud ucapan syukur kita kepada-Nya. Kita taat karena kita ingin menyenangkan-Nya. Dan kasih kita kepada-Nya tercermin dari apakah kita taat kepada-Nya atau tidak.
Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”

5.  Karena Kita Ingin Memuliakan Nama-Nya
Saat kita taat kepada-Nya, hidup (perkataan dan perbuatan) kita pasti akan menjadi teladan yang baik bagi orang-orang di sekitar kita juga.
Dari sinilah orang bisa memuliakan Bapa di Surga karena dari sini juga kita bisa mulai menceritakan tentang Dia kepada orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita malah menjadi batu sandungan bagi orang-orang di sekitar kita. Titus 2:5 “hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.”

Healing Quote :
Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
(1 Petrus 2:17)
 sumber: HMMinistry

Rabu, 16 Januari 2013

"Kasih Karunia"

“Membaca Max Lucado mengenai kasih karunia adalah seperti mendengar Warren Buffet mengenai uang atau Julia Child mengenai makanan—itu adalah sebuah topik yang ia jatuh cinta dengannya seumur hidup.”
--JOHN ORTBERG, penulis dan gembala Menlo Park Presbyterian Church

Kasih Karunia
Kita berbicara seolah-olah kita memahami kondisinya. Bank memberikan kita masa anugerah. Para politikus busuk telah jatuh dari kasih karunia. Para musisi mengalunkan not-not tentang kasih karunia. Kita mendeskripsikan seorang aktris sebagai seorang yang ramah, seorang penari sebagai orang yang gemulai. Kita menggunakan kata tersebut untuk rumah sakit-rumah sakit, bayi-bayi perempuan, raja-raja, doa sebelum makan. Kita berbicara seolah-olah kita mengerti apa arti kasih karunia itu.
Tetapi apakah kita sungguh-sungguh memahaminya? Apakah kita sudah merasa cukup dengan kasih karunia yang tidak berdampak? Yang hanya menjadi kalimat dalam sebuah nyanyian, yang ditempatkan dengan bagusnya sebagai simbol sebuah gereja. Yang tidak pernah mengakibatkan adanya masalah atau menuntut sebuah respon. Ketika ditanya, “Apakah Anda percaya pada kasih karunia?” Siapakah yang bisa menjawab tidak?
Max Lucado menanyakan sebuah pertanyaan yang lebih dalam: Pernahkah Anda diubahkan oleh kasih karunia? Dibentuk oleh kasih karunia? Dikuatkan oleh kasih karunia? Dibesarkan hatinya oleh kasih karunia? Dilembutkan oleh kasih karunia? Dibuat merinding bulu kuduk Anda dan diguncangkan kepekaan Anda oleh kasih karunia?
Kasih karunia Allah memiliki sesuatu yang mengaliri seluruhnya. Sebuah keliaran tentangnya. Sebuah air-putih, pasang surut, yang menjungkirbalikkan Anda tentangnya. Kasih karunia menghampiri Anda. Memberikan Anda semangat baru. Dari ketidakamanan kepada rasa aman di dalam Tuhan. Dari penyesalan yang merusak kepada “karenanya yang menjadikan lebih baik”. Dari takut akan kematian kepada kesiapan untuk terbang.
Kasih karunia adalah suara yang memanggil kita untuk berubah dan kemudian memberikan kita kekuatan untuk melepaskannya.
Marilah biarkan kasih karunia yang pasti itu mendapatkan Anda.
ISBN: 978-602-8930-85-7

Yesus Yang Pegang Kendali


Sebuah kapal yang dibawa tanpa kemudi, otomatis akan berjalan tanpa tujuan, atau terombang ambing karena tidak ada yang mengarahkan. Kemudi adalah sebuah alat penggerak yang dipergunakan untuk menentukan arah. Kita membutuhkan Tuhan Yesus untuk mengemudikan hidup kita. Tuhan Yesus akan membimbing, mengendalikan dan mengarahkan tujuan hidup kita. Jika bukan Tuhan yang memegang kendali hidup kita dipastikan hidup kita akan mengarah pada tujuan yang salah.
Ada beberapa perbedaan mengenai hidup yang dikemudikan Tuhan dengan tidak dikemudikan Tuhan :

CIRI HIDUP YANG TIDAK DIKEMUDIKAN TUHAN adalah :
1.  RASA BERSALAH 
Orang yang selalu dihantui dengan rasa bersalah adalah orang-orang yang masih hidup dengan ingatan masa lalu. Janganlah biarkan hidup kita menjadi tawanan masa lalu. Berdamailah dengan masa lalu. Percayalah bahwa Tuhan ahli dalam memberi awal baru yang lebih baik. 
“..aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” (Filipi 3:13b)

2.  KEBENCIAN DAN KEMARAHAN 
Kebencian dan kemarahan yang ada di dalam diri kita, akan menjadi akar kepahitan bila tidak segera dibereskan dihadapan Tuhan. Orang yang terus mempertahankan kebencian, tidak akan pernah bisa sembuh dari rasa benci tersebut. Sesungguhnya kebencian itu akan lebih melukai diri sendiri dibandingkan orang yang kita benci. 
“Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.” (Ayub 5:2)

3.  TAKUT 
Banyak orang pernah mengalami rasa takut. Dan tidak sedikit orang yang bisa melawannya. Orang-orang yang takut seringkali kehilangan kesempatan besar dan hanya mencari rasa aman untuk menghindari risiko yang harus ia hadapi. Seorang pemenang adalah orang yang mampu melawan ketakutannya dengan iman. 
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” (1 Yohanes 4:18)

4.  KEKAYAAN 
Banyak orang mempunyai pengertian yang salah mengenai kekayaan, yaitu jika memiliki kekayaan yang melimpah, otomatis kita akan aman dan terhormat. Hal itu tidak ditentukan oleh apa yang kita miliki, karena kita hanya dapatkan melalui hubungan yang baik dengan Tuhan Yesus. Kita harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan maka hendaklah tujuan hidup kita selalu terarah kepada Allah. 
“Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri..” (2 Korintus 12:14a)  

Sedangkan CIRI HIDUP YANG DIKEMUDIKAN TUHAN adalah :
1.  SELALU BERSUKACITA 
Bersukacita haruslah menjadi bagian dalam kehidupan orang percaya. Hal ini harus terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam keadaan apapun. Apapun yang terjadi di sekitar kita itu tidak mengurangi kualitas sukacita yang ada di dalam hidup kita.   
“Bersukacitalah  senantiasa” (1 Tesalonika 5:16)

2. SELALU BERDOA 
Doa juga harus menjadi gaya hidup kita selalu. Doa bukan di saat kita mengalami kesusahan ataupun senang. Doa itu seperti nafas yang kita hirup, jadi doa harus selalu terus menerus kita lakukan senantiasa.  Apa jadinya jika kita tidak bernafas? Pastinya kita akan kekurang oksigen dan kita akan mati. Begitu pula jika kita tidak berdoa, kita akan mati rohani. Doa harus menjadi prioritas kita, agar kerohanian kita mengalami peningkatan dan kuat dalam segala keadaan. 
“..dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:12b)

3. SELALU MENGUCAP SYUKUR 
Biasanya orang sangat mudah untuk mengucap syukur  ketika mereka mengalami keberhasilan, belum tentu pada saat kita menghadapi kegagalan. Tapi marilah kita belajar untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal karena itulah yang dikehendaki Allah. 
“…Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain..” (Lukas 18:11)

4. SELALU BERHARAP & PERCAYA KEPADA TUHAN 
Dalam dunia ini kita dapat mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan. Hal itu bisa merupakan ganjaran terhadap kesalahan yang telah kita perbuat atau memang karena penyebab lain yang Tuhan izinkan. Dalam kesulitan apapun, kita harus tetap percaya dan berharap kepada Allah. 
“Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu;” (Mazmur 71:14)  

Healing Quote:
Jikalau hidup kita ingin terarah dan tidak salah arah, tidak ada jalan lain selain kita mempersilahkan Tuhan untuk mengambil alih hidup kita untuk dikemudikan. 
“..kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.” (Mazmur 26:1b)
sumber : HMMinistry

Sabtu, 12 Januari 2013

Menang Atas Trauma


Yosua 8:1
(1) Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya,

Salah satu persoalan serius dlm diri banyak org yg bahkan sudah terlibat dlm pelayanan adalah TRAUMA KEGAGALAN masa lalu.

Yosua menang lawan Yerikho, namun gagal dlm menghadapi Ai, kegagalan ini menimbulkan TRAUMA MENDALAM.

Persoalan kita, lebih banyak memandang AI dari pada YERIKHO; kalaupun kita mengingat Yerikho, malah jadi sombong.

Kita hrs ingat YERIKHO, utk mengingat betapa BAIK dan DAHSYAT nya Tuhan;
Namun kita hrs mengingat AI, utk menyadari betapa LEMAH dan TERBATAS nya kita.

Yosua menang atas TRAUMA, dgn beberapa langkah sederhana:

1. Belajar dari setiap kegagalan, dan tdk mengulanginya
2. Tetap pandang kedepan, milikilah mental kemajuan
3. Miliki hati yg tegar
4. Lebih memperhatikan apa yg Tuhan sampaikan, dari pada segala tuduhan yg menekan hati.


oleh : Ps. Gilbert Lumoindong

Kamis, 10 Januari 2013

Responsibility = Response Ability

Dearly beloved,

Saya pernah mendengar seorang teman mengatakan sebuah anekdot perihal tanggung jawab. Teman saya mengatakan dalam sebuah percakapan ringan dengan nada bercanda, "Itu masalah gampang, nanti biar kita yang tanggung jawab. Kamu yang nanggung, saya yang jawab!" Dan gelak tawa pun terjadi. Kalau hanya menjawab saja mungkin banyak orang yang bersedia, tetapi masalahnya lalu siapakah yang bersedia menanggungnya? 

Benarkah definisi dari tanggung jawab seperti yang dilontarkan dalam cerita di atas? Mungkin sebagian dari kita berpikiran seperti kata-kata rekan saya tadi. Namun bila kita melihat kata responsibility, memiliki makna response ability, kemampuan untuk merespon/menanggapi. Dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab mempunyai arti kemampuan menanggapi sesuatu. Ketika kita mendapat sebuah tugas, bagaimana kita mengerjakannya, itu adalah tanggung jawab. Saat kita menduduki jabatan/peringkat tertentu, bagaimana kita bersikap, itu adalah tanggung jawab. Sewaktu masalah terjadi dalam kehidupan kita, bagaimana kita meresponnya, itu adalah tanggung jawab. Bahkan apabila seseorang bersikap buruk terhadap kita, bagaimana kita bersikap kepada orang itu adalah merupakan tanggung jawab juga!

Kedewasaan seseorang dapat diukur dari kemampuannya merespon segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Saksi-saksi iman yang tertulis dalam Ibrani pasal 11 tidak mungkin dapat mencapai tingkatan yang luar biasa bila pandangan mereka hanya tertuju pada besarnya permasalahan. Tetapi Alkitab mencatat bahwa para saksi iman mengarahkan pandangannya pada bagaimana merespon tantangan-tantangan yang sedang mereka hadapi.Itulah tanggung jawab! 

Kita tidak dapat selalu memilih apa yang akan terjadi pada diri kita, tapi kita selalu dapat memilih bagaimana kita menanggapinya.
Best Regards,
Diambil dari : Isi Hati Bapa
 
"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." - Matius 25 : 23

Selasa, 08 Januari 2013

Hari Demi Hari yang Berjalan dengan Baik

http://4.bp.blogspot.com/-Aj8L_w2U54w/T2wgj6HwLhI/AAAAAAAAAzA/QpzlcRvudjw/s1600/Good+Morning.jpgApakah Anda bersukacita hari ini? Allah memanggil kita untuk bersukacita. Seperti Paulus bersikacita di penjara; Daud menulis mazmur di padang gurun; Yunus berdoa di perut ikan; Paulus dan Silas menyanyi di penjara; Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menguatkan hari di perapian yang menyala-nyala; Yohanes melihat surga di tempat pembuangannya; dan Yesus berdoa di taman penderitaan ... Dapatkah kita bersukacita tepat di tengah hari yang kita jalani ini?

Bayangkan perbedaannya bila kita melakukannya.

Seandainya di hari yang penuh masalah.... Anda bertekad untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Anda memilih untuk tidak minum-minum, atau bekerja berlebihan, atau kawatir, tetapi menghadapinya dengan baik. Anda menjadi lebih percaya. Tidak stres. Lebih bersyukur. Tidak menggerutu. Dan tahukah Anda? Sebelum Anda menyadarinya, hari itu sudah berlalu dan yang mengherankan, berlalu dengan baik.

Bahkan sedemikian baiknya sampai-sampai Anda bertekad untuk melakukan hal yang sama keesokan harinya. Hari itu tiba dengan berbagai rintangan san masalahnya, tetapi secara umum, melewati hari Anda dengan cara yang berbeda, hasilnya tidak sia-sia! Anda melakukannya lagi hari berikutnya, dan hari berikutnya lagi. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan. Tanpa Anda sadari, tahun demi tahun Anda sudah menjalani setiap hari dengan baik.

Begitulah caranya kehidupan yang baik dibangun. Satu demi satu hari yang baik dijalani.

TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; 
Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya
Nahum 1:7

Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, 
akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.
Yeremia 31:13

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; 
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, 
di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Mazmur 16:11

oleh : Max Lucado

Ucapan Cinta Terakhir

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rJos82kxVcgPHfduC-4I0JmjQfmpokGA7O5O66AyBGO0IG2sjHokUbBoAhkdnDO7IpIyuSQnGcebH3bzEVpeh1CloXckXcOBxXChkSVsJH0qPfCsd1OjyQ2FKQiWEtFwrsEzI5Rvi7Y/s1600/23+Tanda+Lelaki+Benar-benar+Jatuh+Cinta+dan+Setia+pada+Kekasihnya+dengan+Tulus+Ikhlas.jpgSuami Carol meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tahun lalu. Jim, yang berusia 52 tahun, sedang mengendarai mobil dari tempat kerjanya menuju ke rumah. Mobilnya bertabrakan dengan mobil seorang remaja yang menyetir dalam keadaaan mabuk berat. Jim mati sekerika. Sementara remaja itu dirawat di ruang gawat darurat tidak lebih dari dua jam saja.

Peristiwa itu meninggalkan suatu jalinan ironi: Saat itu adalah hari ulang tahun Caro, dan Jim menyimpan dua tiket pesawat terbang ke Hawai di sakunya. Ia sedang berencana memberi kejutan bagi Carol. Namun, ia justru tewas akibat perbuatan seorang pengemudi mabuk.

"Bagaimana engkau sanggup bertahan menghadapi cobaan itu?" Akhirnya, saya bertanya kepada Carol setahun yang lalu.

Matanya dibanjiri oleh air mata. Saya pikir saya telah salah bicara, namun dengan lembut ia memegang tangan saya dan berkata,"Tidak apa-apa, saya memang ingin menceritakannya kepadamu. Pada hari pernikahan kami, saya berjanji tidak akan pernah mengizinkannya meninggalkan rumah pada pagi hari tanpa ucapan cinta dari saya. Ia pun menjanjikan hal yang sama. Kebiasaan itu sering menjadi gurauan bagi kami berdua, namun kerika anak-anak lahir, kerap kali sulit bagi kami untuk selalu menepati janji itu. Saya pernah berlari di halaman rumah, sambil mengucapkan "aku cinta padamu", walau gigi saya merapat kuat karena marah. Pernah juga saya sengaja mendatangi kiantornya hanya untuk menyelipkan pesan itu di mobilnya. Hal itu benar-benar tantangan yang mengasyikkan.

"Kami saling menciptakan banyak kenangan tentang bagaimana kami saling berupaya mengucapkan 'aku cinta padamu' tiap-tiap hari."

"Pada pagi ketika Jim meninggal, ia meninggalkan sebuah kartu ulang tahun di sapur dan menyelinap keluar menuju mobilnya. Ketika saya mendengar mesin mobilnya dihidupkan, saya berpikir, Oh, tidak semudah itu, Bung. Jadi saya bergegas keluar dan menggedor-gedor jendela, sampai ia menurunkan kaca mobil. 'Pada hari ulang tahunku yang kelima puluh ini, Pak James E. Garret, aku, Carol Garret, menyatakan keinginan untuk tetap melanjutkan kebiasaan saling mengucapkan aku cinta padamu!'"

"Saya sanggup bertahan menjalani kehidupan ini karena saya tahu bahwa kalimat terakhir yang saya ucapkan kepada Jim adalah,'AKU CINTA PADAMU!'"

CINTA
Cinta tak pernah bertanya berapa banyak yang harus saya lakukan,
namun berapa banyak yang dapat saya lakukan.
-Frederick A. Agar

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
-1 Yohanes 4:7
diambil dari : KISAH KASIH ALLAH

Kamis, 03 Januari 2013

Memahami Momentum

“Doing the best at this moment puts you in the best place for the next moment.” - Oprah Winfrey

Sebut saja NN, seorang yang memiliki suara merdu dan ingin menjadi penyanyi. Dia pernah mencoba untuk menjadi penyanyi profesional bahkan memiliki album sendiri. Tetapi ternyata perjuangannya sangatlah berat, dan dia pernah gagal. Sampai suatu saat, dia mengikuti acara ajang unjuk bakat menyanyi di salah satu stasiun televisi (inilah yang dinamakan momentum). NN termasuk kontestan dengan pendukung terbanyak, karena memang dia memiliki suara yang merdu. Pada akhir kompetisi ternyata NN keluar sebagai pemenang pertama. Dan visinya untuk memiliki album rekaman pribadi dapat terwujud. NN mampu meraih sesuatu yang diimpikannya, karena NN mampu mensinergikan talentanya dengan Momentum yang terjadi. Sesuatu yang sebelumnya tidak mampu diraihnya, pada akhirnya mampu diraihnya karena adanya Momentum.

Lalu, apa sebenarnya Momentum itu? Momentum adalah saat, kondisi, keadaan yang memiliki potensi untuk memampukan kita meraih suatu keberhasilan. Momentum memampukan kita meraih sesuatu yang sebelumnya tidak mampu kita raih.

Kali ini, saya akan membagikan beberapa hal berkaitan dengan Momentum. Semoga bermanfaat!

Pertama, Momentum hanya terjadi sesaat/temporer (tidak abadi). Untuk itu, manfaatkan momentum dengan sebaik mungkin. Momentum bisa diterjemahkan sebagai kesempatan yang sangat berpotensi mengubah kehidupan kita secara signifikan. Ketika Anda merasa saat ini sedang dalam “lingkup” momentum terhadap sesuatu hal yang sudah lama Anda impikan, maka saya sarankan segera ambil sebuah keputusan. Momentum tidak menunggu selamanya!

Kedua, dituntut sebuah kepekaan untuk dapat merasakan momentum. Karena seringkali momentum terjadi begitu saja, seperti sebuah anugerah. Jadi, latihlah kepekaan untuk mengenali momentum. Mengapa kita perlu melatih kepekaan dan kecepatan dalam merespon momentum? Jawabannya adalah karena momentum seringkali hanya berlangsung temporer, seperti yang sudah ditulis pada poin sebelumnya.

Poin ketiga, kita mampu menciptakan sebuah momentum. Jika pada poin kedua, momentum yang terjadi adalah sebuah anugerah, maka di sisi yang lain, sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk menciptakan momentum. Dengan memotivasi diri dan juga memotivasi orang-orang di bawah pimpinan kita, maka momentum dapat tercipta, namun hal ini bukanlah yang yang mudah. Terus berjuang untuk dapat menciptakannya!

Keempat, ketika momentum sudah dan sedang terjadi, PERTAHANKAN! Anggap momentum sebagai sebuah harta yang berharga. Jangan pernah menyia-nyiakannya atau kita akan menyesal. Momentum memang hanya sesaat (seperti yang dijelaskan pada poin pertama), tetapi kita mampu meneruskan momentum yang terjadi supaya dapat terjadi lagi, sehingga momentum yang sedang kita alami dapat berlangsung lama.

Kelima, ciptakan kemenangan demi kemenangan. Karena kemenangan dapat menjadi pemicu terjadinya momentum untuk meraih kemenangan berikutnya. Inilah yang disebut dengan kemampuan memperpanjang momentum. Poin terakhir, jangan terbuai dengan kemenangan! Karena rasa puas diri adalah racun mematikan bagi momentum. Dengan kata lain “ciptakan kemenangan, kemudian lupakan kemenangan untuk meraih kemenangan berikutnya". Pemenang sejati akan mencari tantangan yang lebih besar untuk ditaklukan, dan hal ini membutuhkan semangat berani gagal untuk mencoba. Bukan hanya rasa puas diri karena keberhasilan. Pilihannya dua, "Lihat ke belakang dan engkau akan tersandung" atau "Lihat ke depan dan engkau akan melesat"

by : Daniel Raharjo, S.Kom

Recent Posts