Majelis Jemaat GPIB Solo Utara periode 2012-2017

Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, and teaching them to obey everything I have commanded you. And surely I am with you always, to the very end of the age. (Matthew 28:19-20)

HUT PELKAT GP

Flee the evil desires of youth and pursue righteousness, faith, love and peace, along with those who call on the Lord out of a pure heart. (2 Timothy 2:22)

Retreat PELKAT PT 2012

Don't let anyone look down on you because you are young, but set an example for the believers in speech, in conduct, in love, in faith and in purity. (1 Timothy 4:12)

Persembahan Pujian nuansa Keroncong oleh PELKAT PKB

I lift up my eyes to the mountains— where does my help come from? My help comes from the Lord, the Maker of heaven and earth. (Psalm 121:1-2)

Pemain Drama dan Crew NATAL 2012

Therefore, I urge you, brothers and sisters, in view of God’s mercy, to offer your bodies as a living sacrifice, holy and pleasing to God—this is your true and proper worship. (Romans 12:1)

Perayaan Natal PELKAT Lanjut Usia

Even to your old age and gray hairs. I am he, I am he who will sustain you. I have made you and I will carry you; I will sustain you and I will rescue you. (Isaiah 46:4)

This is default featured slide 7 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 18 Februari 2010

Facing the Giant


“Diberkati untuk Memberkati” itu adalah tema retreat bagi para remaja pemuda di sebuah gereja yang saya hendak ikuti. Dan kegiatan itu diadakan beberapa hari lagi. Nah, kemarin saya sempat hunting sebuah film yang akhir-akhir ini sedang banyak dibicarakan. Film tersebut berjudul “Facing the Giants” yang diproduseri oleh Alex dan Stephen Kendrick.

Film yang berdurasi total 110 menit ini bercerita tentang Grant Taylor, seorang pelatih olahraga American Football di Shiloh High School. Grant Taylor mengalami sebuah pergumulan besar dalam kehidupannya. Dia menjadi pelatih tim American Football yang tidak pernah menang kejuaraan selama 6 tahun, posisinya sebagai pelatih yang terancam dikudeta pleh beberapa orang tua murid, pergumulannya bersama sang istri untuk mendapat momongan, dan yang tidak kalah serta yaitu permasalahan mobilnya yang sering sekali mogok. Yes, He is such a lucky person to have all that kinds of problem at once!!! Awalnya dia hanya menjalani permasalahannya secara rational sampai pada satu saat dia mulai merasa depresi dan tidak sanggup lagi berdiri menghadapi berbagai tekanan. Dia berteriak meminta sebuah jawaban dan pertolongan dari Tuhan.

Pada saat itulah seorang Mr. Bridges menghampirinya dan membacakan tentang betapa Tuhan tidak akan membiarkan dia goyah, Mr. Bridges membangkitkan semangat Grant untuk kembali bangkit.

“Mr. Bridges memberkati Grant. Why??? He say that God told him to tell Grant that God will not let him down. Mr. Bridges terlebih dahulu diberkati dan dia melanjutkan dengan cara memberkati Grant.”

Setelah itu hidup Grant berangsur-angsur pulih, dia merubah filosofi timnya bahwa mereka bermain Football bukan untuk “Menang” melainkan untuk “Memuliakan Tuhan”. Grant menjadi pribadi yang berbeda, dia mulai berpikir tentang arti hidup, dia menjadi sebuah pribadi yang dapat membangkitkan semangat juang timnya. Lebih jauh lagi, Grant menjadi berkat bagi para anak didiknya yang tergabung dalam Shiloh Eagle (nama tim Footballnya), ada yang bertobat; menerima Tuhan dalam hidupnya; serta berjanji akan menghormati ayahnya, ada pula Brock Kelley yang menjadi rajin dalam pelajaran sekolah dan menjadi pemimpin yang sukses memimpin timnya; mereka yang awalnya dicap sebagai trouble maker menjadi murid teladan yang berhasil mendapat nilai 100, dan semuanya telah diubahkan

Grant mengalahkan segala pergumulannya di dalam Tuhan dan itulah yang didapatkan jika berpegang teguh kepada Tuhan. Satu hal yang saya kagumi, Tuhan memakai berbagai macam orang dengan berbagai cara yang ajaib. He always there for Us, Never Lose Hope, itulah yang dijalani seorang Grant Taylor.
Berbagai cara yang ajaib selalu Tuhan pakai untuk menyelamatkan kita dari segala macam keterpurukan yang kita alami.Tuhan memberi kita Pengharapan di saat kita Percaya dan Berserah pada-Nya

JADILAH BERKAT

~GBU~

Sabtu, 13 Februari 2010

Cinta Tak Pernah Hilang

"Jika cinta kita hanyalah keinginan untuk memiliki, hal itu tak bisa dinamakan cinta."

Thich Nhat Hanh

------------------------------------------------------------

Kata orang, lebih baik pernah mencintai dan kehilangan cinta daripada tak pernah mencintai sama sekali.

Kata-kata itu tak akan bisa menghibur Mike Sanders. Ia baru saja diputuskan pacarnya. Tentu saja si pacarnya itu tidak mengatakan segamblang itu. Ia berkata, "Aku benar-benar menyukaimu, Mike, dan aku ingin kita bisa berteman." Bagus, pikir Mike. Tetap berteman. Kau, aku, dan pacar barumu bisa nonton bersama.

Mike dan Angie sudah pacaran sejak kelas tiga SMP. Tapi, pada musim panas ini ia naksir pemuda lain. Sekarang, saat Mike sudah di kelas tiga SMU, ia merasa kesepian. Selama tiga tahun mereka mempunyai teman-teman yang sama dan menghabiskan waktu di tempat nongkrong yang sama. Pergi lagi ke tempat itu tanpa Angie membuatnya merasa – hm, hampa.

Latihan football biasanya bisa membantunya melupakan masalahnya. Para pelatih selalu menyuruh peserta laithan berlari sedemikian rupa sehingga mereka merasa sangat kelelahan dan tak punya waktu lagi untuk memikirkan hal lain. Tapi, belakangan ini, pikiran Mike tidak tercurah pada latihan. Suatu hari ia kena batunya. Ia tak mampu menangkap lemparan bola yang biasanya mudah baginya, dan ia membiarkan dirinya dijatuhkan lawan yang biasanya tak mampu menjatuhkannya.

Mike tahu bahwa jangan sampai dibentak lebih dari sekali oleh pelatihnya. Jadi ia berusaha keras agar tidak dijatuhkan lawan lagi sampai latihan usai. Saat ia berlari hendak meninggalkan lapangan, ia diminta melapor ke kantor pelatih. "Cewek, keluarga, atau sekolah: yang mana yang meresahkan hatimu, Mike?" Tanya pelatihnya.

"Cewek," sahut Mike, "Bagaimana Anda bisa tahu?"

"Sanders, aku sudah menjadi pelatih football sejak sebelum kau lahir. Dan setiap kali ada pemainku yang hebat bermain kacau, pastilah salah satu dari ketiga alasan tadi yang menjadi penyebabnya."

Mike mengangguk. "Maaf, Pak. Aku tidak akan mengulangi lagi."

Pelatih menepuk bahunya. "Tahun ini tahun yang menentukan bagimu, Mike. Tak ada alasan yang bisa menghalangimu diterima di perguruan tinggi pilihanmu. Tapi, kau harus ingat. Kau harus memusatkan perhatian pada hal-hal yang benar-benar penting. Yang lainnya akan beres dengan sendirinya."

Mike tahu pelatihnya benar. Ia harus merelakan Angie dan meneruskan hidupnya. Tapi ia tetap merasa terluka, dan terkhianati. "Aku merasa sangat geram, Pak. Aku mempercayainya. Aku selalu terbuka padanya. Aku menyerahkan segala baginya, tapi apa yang kudapat?"

Si pelatih mengambil selembar kertas dan bolpoin dari laci mejanya. "Itu pertanyaan bagus. Apa yang kau dapatkan?" Ia menyerahkan kertas dan bolpoin itu kepada Mike dan berkata, "Ingat-ingat waktu yang kau lewatkan bersamanya, dan tuliskan sebanyak mungkin hal yang kau alami bersamanya, yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Lalu, tuliskan hal-hal yang kau pelajari darinya dan yang ia pelajari darimu. Aku beri waktu satu jam." Pelatih meninggalkan Mike sendirian.

Mike menjatuhkan diri duduk dikursi dan kenangan bersama Angie membanjiri ingatannya. Ia teringat saat pertama kali memberanikan diri untuk mengajaknya berkencan, dan betapa senang hatinya kala Angie bersedia pergi bersamanya. Kalau bukan karena dorongan Angie, Mike tak akan mencoba masuk tim football.

Lalu ia mengingat-ingat pertengkaran mereka. Ia memang tak ingat semua alasan yang menyebabkan mereka bertengkar. Tapi, ia ingat bagaimana mereka menyelesaikan persoalan diantara mereka. Ia belajar berkomunikasi dan berkompromi. Ia juga ingat bagaimana mereka berbaikan kembali. Dan saat-saat seperti itu sangat disukainya.

Mike teringat saat-saat Angie membuatnya merasa kuat, dibutuhkan, dan istimewa. Ia menulis kertas itu dengan pengalaman mereka, liburan, perjalanan bersama keluarga masing-masing, dansa sekolah, dan piknik berdua saja. Sebaris demi sebaris ia menuliskan pengalaman mereka berdua, dan ia menyadari bagaimana Angie telah membantu membentuk hidupnya. Ia akan menjadi pria yang lain tanpa Angie.

Ketika pelatih kembali sejam kemudian, Mike sudah tak ada di situ. Tapi, Mike meninggalkan catatan di mejanya. Bunyinya sederhana saja:

Pak, Terima kasih atas pelajaran yang telah Bapak berikan. Saya rasa memang benar kata orang bahwa bagaimanapun juga lebih baik pernah mencintai dan kehilangan cinta. Sampai jumpa di latihan nanti.

by :
David J.Murcott

Selasa, 02 Februari 2010

Team Hoyt - Sebuah Kisah Tentang Kasih Bapa

Team Hoyt - Redeemer
Dick Hoyt seorang pensiunan Letnan Kolonel Air National Guard yang bekerja di Boston College. Ia mempunyai harapan besar ketika istrinya mengandung seraya membayangkan anak pertamanya adalah seorang yang kuat dan tampan. Hasil pemeriksaan dokter pun mendukung sehingga Dick pun mempersiapkan nama yang cukup keren: Rick Hoyt. Namun, Tuhan berkehendak lain. Tali pusat melilit leher Rick menyumbat aliran oksigen ke otaknya sehingga menyebabkan Rick menderita kelumpuhan otak (cerebral palsy). Pada usia delapan bulan, kondisi Rick memburuk dan dokter menyarankan Dick untuk membuang Rick karena dikhawatirkan akan menjadi beban keluarga seumur hidupnya. Namun Dick dan istrinya berkomitmen untuk tetap merawatnya sampai besar.

Rick pun tumbuh menjadi remaja dengan keempat anggota tubuhnya lumpuh dan tidak dapat berbicara. Kedua orangtuanya tak putus asa meski Rick nyaris tak pernah turun dari kursi rodanya. Suatu hari, Rick melontarkan keinginan untuk ikut lomba lari. Dick sangat terkejut dan berulang kali menanyakan keinginan putranya, tapi berulang kali pula Rick menegaskan keinginannya. Akhirnya Dick memesan kursi roda khusus yang bisa dipakai untuk berlari jauh. Ia pun berjanji untuk menjadi tangan dan kaki putranya.

Pada 1981, masyarakat Boston pun dibuat terbelalak, sebab di antara peserta marathon yang akan berlomba di Marathon Boston ada seorang ayah dan putra yang lumpuh di kursi roda. Meski dalam perlombaan itu Dick dan Rick tidak menjadi juara, tapi mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang. Sejak itu mereka mengikuti lomba marathon selama 20 tahun di kota tersebut dan menamakan diri Team Hoyt.

Setelah pengalaman di Boston, mereka juga mengikuti triathlon (perlombaan yang menggabungkan lari, renang, dan balap sepeda). Bila berlari Rick didorong di kursi roda; bila berenang Rick ditempatkan di perahu karet dengan talinya diikat di pinggang sang ayah yang berenang di depannya; dan bila bersepeda Rick ditempatkan di depan. Mereka bahkan menjajal lomba Ironman Triathlon di Hawaii yang jarak tempuhnya lebih berat dan panjang. Pada Maret 2001, mereka telah mengikuti 731 lomba! “Bila menyatukan keterbatasan kami berdua, tak satu pun di dunia ini yang tidak dapat kami taklukkan!” ujar Dick.

Sumber: Renungan Malam, Januari 2010

Kamis, 28 Januari 2010

LOVE (about)

Paste from Ian Cubero


Untuk pembaca atau siapa saja terutama bagi para suami istri atau calon pasutri ataupun bagi mereka yang sedang menjalani masa pacaran, yg belum membaca...silakan dibaca. Untuk renungan bagi kita semua....

INI CERITANYA......

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja, menurutku.
Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik.....dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh....baru pulang kerumah,mandi,kemudian mengantar anak kami sekolah.
Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit....jadi Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun.
Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan dimeja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami,bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas..

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami.
Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya,dibanding makan dirumah...
dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS,karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU,...seorang perempuan datang menjenguknya.
Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara,seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona.
Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu,
Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab.
5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku,..
dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang,ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi.

Meisha masuk kamar dan menyapa dengan suara riangnya,
"Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh. dasar anak nakal, sini piringnya" lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya.

Dan..aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku.
Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya.
Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah.
Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin.
Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka,hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun,rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

*Dear Meisha,*

*Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini,bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

*Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu,tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku.
Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

*Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya,seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami,namun tumbuh dengan lebat secara alami.
Itu yang aku rasakan.

*Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang di iinginkan selama aku mampu.

*Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu.Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, ....you are the only one in my heart.*

*yours,Mario*

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat.
Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan
menyayangiku.....Suamiku tidak pernah mencintaiku..... Dia tidak pernah bahagia bersamaku...... Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan dilemari bajuku..tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua.Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu.Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

..... Setahun kemudian......

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang.Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

"Mario, suamiku..*

*Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku. Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku...*

*Ternyata aku keliru..
aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario. Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "Kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku.
Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang engkau inginkan.
*Istrimu,Rima"

Di surat yang lain,...
*Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha.."*

Disurat yang kesekian,..
*...Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.*
*Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu,aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros,dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu.
Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu,untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi,aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah...

*Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya...."

Sambil membaca surat itu Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini.
*"......Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9.Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang,karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia... Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup,karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

*Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.*

*Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah,baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu untukku?..."

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya,dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu,dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi.. aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante...aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak.."

Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi.
Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

*Dear Meisha,*
*Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya.Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar..
Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?*
*Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha.
Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan sekedar karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku..*

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario.

*Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.*


Jakarta, 7 Januari 2009

(dedicated to my friend....may you rest in peace...)


That's the note folks....
The rest is up to you....

Ayahmu Memilih Untuk Menghadapi Kematian Agar Kamu Tidak Perlu Mati!

Serena, nama gadis itu, memiliki seorang ayah yang dipenjara seumur hidup karena terbukti membunuh istrinya sendiri, tentunya ibu dari Serena. Tetapi sekarang, hanya jantung sang ayah yang bisa memberi harapan pada Serena untuk tetap hidup. Yang menjadi kendala adalah masalah hukum. Hukum negara bagian dimana mereka tinggal tidak mengijinkan hal-hal semacam suntik mati, dll, apalagi "membunuh" seorang manusia untuk menyelamatkan manusia lainnya.

Pengacara Serena (dari badan hukum di mana Ally bekerja) mengajukan argumen:
Sederhana saja.
Si ayah tidak memiliki masa depan.
Dia akan menghabiskan seluruh hidupnya di penjara.
Dia rela memberikan jantungnya kepada anaknya.
Si anak masih remaja. Masa depannya masih panjang.
Jadi, biarkan Serena hidup dengan jantung ayahnya....
Ini bukan pembunuhan. Ini adalah masalah seorang ayah ingin menolong anaknya.

Pengacara negara menolak hal tersebut. Kalau satu diijinkan, nanti semua narapidana di penjara berbondong-bondong menjadi donor organ tubuh untuk si anu dan si anu, dengan harapan mereka bisa luput dari hukuman atas kejahatan mereka, dengan harapan mereka bisa menjadi pahlawan kesiangan!

Lagipula, siapakah kita sehingga kita berpikir bisa menentukan hidup siapa yang lebih berharga? Jadi, dilihat dari sisi manapun, ini adalah pembunuhan. Dan ini besar efeknya pada masa depan hukum.

Hakim bingung. Sidang pendahuluan ditunda. Penonton penasaran. Adegan berikut menunjukkan wajah Serena dan pengacaranya yang sedih dan kebingunan.

Si ayah melarikan diri dalam perjalanan menuju pengadilan lanjutan. Semua menduga hal ini sudah direncanakan sebelumnya. Serena sedih dan sakit hati.

"Dia adalah pembunuh ibuku! Alangkah tololnya aku, mau percaya bahwa ia bersedia menolong aku untuk tetap hidup..."

Pengacara terdiam. Tidak tahu harus berkomentar apa. Tiba-tiba hand-phone si pengacara berbunyi dari rumah sakit.

Ayah Serena pergi ke rumah sakit dan menyodorkan kartu donor-nya, dan kemudian, menembak dirinya sendiri dengan pistol. Tidak ingin mengambil resiko kalah di pengadilan, si ayah memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri. Rumah sakit mendesak Serena untuk segera datang agar operasi bisa segera dilakukan. Jantung ayahnya menunggu, dan tidak bisa menunggu lama.

Di atas ranjang operasi, Serena ragu-ragu. Rasa bersalah menyelimutinya.

"Haruskah aku melakukan ini?" Tanyanya pada semua yang hadir di ruangan.

"Ini jantung ayahku... dan ia menembak mati dirinya sendiri...."

Semua buru-buru menasehatinya.

"Jangan membuat pengorbanannya sia-sia."

"Kalian kan sudah sepakat dari awal. Hanya saja kita tidak menduga caranya akan seperti ini..."

Tapi ada satu kalimat yang membuat Serena akhirnya mau dioperasi.

"Serena, your father faced death... so you won't have to."
("Serena, ayahmu memilih untuk menghadapi kematian agar kamu tidak perlu mati")

Saya menangis bukan hanya karena episode tersebut begitu mengharukan, tetapi karena saya sadar bahwa jantung saya hari ini masih berdetak, semata-mata karena ada Satu yang menghadapi maut agar saya tidak perlu mati karena dosa-dosa yang saya perbuat. Namanya adalah Yesus.

"Aku dan Bapa adalah satu," begitulah pernyataan Yesus selama pelayanan-Nya di bumi, dan saya begitu bahagia karena saya bisa berkata pada diri sendiri: "your Father faced death... so you won't have to.", dan saya kira adalah kewajiban kita untuk memberitahukan mereka yang belum tahu akan hal ini.

"Hey, do you not know? Your Father faced death, so you won't have to..!"
("Hey, Tahukah kamu? Bapa-mu menghadapi maut, supaya kamu boleh tetap hidup!")

"Karena begitu besar kasih Bapa akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh 3:16)

"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1Kor.15:58)


by : Unknown

What the Histoty said. . .

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, dan telah mempunyai 8 orang anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya?

Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyhur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig van beethoven.

Sekarang adalah saatnya memilih pemimpin dunia dan keputusan anda berpengaruh besar terhadap siapa yang akan menjadi pemenang. Berikut adalah fakta mengenai ketiga calon tersebut.

Calon A: dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering berkonsultasi dengan astrologis, punya dua istri muda, dia juga seorang perokok berat dan 8 – 10 botol martini setiap hari.

Calon B: dipecat dua kali dari kantor dan selalu bangun sore hari, pernah memakai narkoba waktu kuliah dan minum wiski setiap sore hari.

Calon C: dianggap sebagai pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, hanya sesekali minum bir, tidak pernah berselingkuh diluar perkawinannya.

Siapa diantara ketiga orang ini yang akan anda pilih? Mungkin anda tidak akan pernah menduga, siapa sebenarnya calon-calon ini:

Calon A adalah Franklin D Roosevelt
Calon B adalah Winston Churchill
Calon C adalah Adolf Hitler

Sekali lagi sejarah mengajarkan untuk tidak melihat dan menilai seseorang dari penampilan.

Rabu, 27 Januari 2010

KISAH DI BALIK LAGU SENTUH HATIKU

Posted by Unknown

Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh maria Shandy.
Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.
Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan,
Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya.

Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya.
Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..waktu pun berlalu...

Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia.

Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?

Akhirnya anak perempuan itu cerita,suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!

Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."

Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..

Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"

Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.

Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,

"...betapa ku mencintai segala yang telah terjadi

tak pernah sendiri, selalu menyertai

betapa kumenyadari didalam hidupku ini..

kau selalu memberi rancangan terbaik oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku, menjadi yang baru

Ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi..

KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..."


Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.....

nb: Yang terpenting disini bukanlah cerita yang dialami diatas, tapi lebih ke bagaimana kita merasakan Cinta Kasih Tuhan dalam hidup kita sehingga kita memiliki kebesaran hati untuk bisa mengampuni orang lain yang telah berbuat salah terhadap kita.... Mampukah kita????

TUHAN MEMBERKATI :)
taken from : www.cerita-kristen.com

Chatting dengan Tuhan

TUHAN : Kamu memanggilKu ?
AKU : MemanggilMu ? Tidak.. Ini siapa ya ?

TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
AKU : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.


TUHAN : Sedang sibuk apa ? Semut juga sibuk.
AKU : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikit pun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.
AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan media yang lebih nyaman untukmu daripada sekedar lewat mimpi, misalnya.

AKU : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit ?
TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

AKU : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa Senang ?
TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.
TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
TUHAN : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU : Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita ?
TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

AKU : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?
TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu ? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah ?
TUHAN : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha - leha.

AKU : Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah.
TUHAN : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU : Kadang - kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan ?
TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU : Di dalam saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi ?
TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh kamu berjalan, daripada masih berapa jauh kamu harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU : Apa yang menarik dari manusia ?
TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku ?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku ?".

AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini ?
TUHAN : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini ?
TUHAN : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan
keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU : Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU : Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.
TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

TUHAN has signed out.

Recent Posts